Assalamualaikum wr wb ! pembaca setia saifulcomelektronik.com kali ini
saya akan mencoba berbagi kepada anda, tentang Tips memilih komposisi jenis karakteristik timah solder yang baik, Nah,
bagi teman – teman pembaca setia saifulcomelektronik.com, tentunya yang hoby
bergelut di dunia mengotak – atik elektronik mengenal pungsi dan kegunaan timah
solder untuk apa ? semoga apa yang tulis di artikel ini bisa bermanfaat buat
anda.
Dalam menentukan pilihan jenis komposisi timah dan karakteristiknya,
perlu anda ketahui sekilas tentang karakteristik utama pada timah tersebut ada
beberapa factor yang mempengaruhi karakteristik timah solder yang di tentukan
oleh dua factor utama yaitu campuran logam dan flux yang terkandung didalam
timah tersebut.
Nah, dibawah ini sahabat pembaca setia saifulcomelektronik.com, telah saya rangkum beberapa factor yang mempengaruhi
karaktersitik dari timah solder tersebut. sebagai berikut ! simak selengkapnya,….
1. Komposisi Campuran Timah Solder – Komposisi timah
solder terbuat dari campuran lebih dari satu jenis logam, Dua jenis logam yang
lazim digunakan dibidang elektronika adalah timah (Sn) dan timbal (Pb).
Perbandingan campuran ini melalui angka persentase perbandingan timah/timbal (Sn/Pb),
contohnya 60/40 dan 63/37. Jenis logam lain,
seperti perak (Ag) dan tembaga (Cu), juga dapat ditambahkan dalam
jumlah kecil (dikisaran 1% - 2%) untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu. Untuk mempengaruhi karakteristik timah
solder, antara lain kekuatan sambungan solder, titik lebur timah solder dan
mekanisme perubahan wujud timah solder dari padat menjadi cair dan sebaliknya.
2. Kekuatan Sambungan Timah Solder - Yaitu kekuatan tarik (tensile strength) dan kekuatan robek (shear
strength). Dengan perbandingan campuran 60/40 adalah 52MPa dan 39MPa,
sedangkan untuk perbandingan campuran 63/37 adalah 54MPa dan 37Mpa. Perbandingan campuran 60/40 dan 63/37 tidaklah
signifikan. Kedua perbandingan campuran ini, cocok untuk digunakan dibidang
elektronika. Perlu ditambahkan bahwa kekuatan dan kualitas sambungan solder dapat
ditingkatkan dengan menambahkan campuran logam perak dalam jumlah kecil
(berkisar diantara 1% - 2%).
3. Kecairan Timah Solder - Aliran timah solder
cair, atau dikenal dengan istilah wetting, adalah kemampuan timah
solder untuk membasahi permukaan benda yang disolder. semakin lancar aliran
timah solder, semakin mudah bagi timah solder cair untuk membasahi permukaan
benda yang disolder, Timah solder dengan perbandingan campuran 63/37 memiliki
kelancaran aliran yang sedikit lebih baik dari pada timah solder dengan
perbandingan campuran 60/40.
Dibidang elektronika dengan sambungan yang kecil dan rapat, seperti
penyolderan komponen IC Surface Mount Device (SMD), disarankan untuk
menggunakan timah solder dengan perbandingan campuran 63/37. Timah solder dengan perbandingan
campuran 60/40 dapat digunakan untuk pekerjaan yang menuntut sambungan solder
yang lebih kokoh, seperti penyolderan kabel atau konektor yang berukuran sedang
sampai besar. Kelancaran aliran timah solder cair dapat ditingkatkan dengan
menambahkan campuran logam tembaga dalam jumlah kecil (1% - 2%).
4. Mekanisme Perubahan Wujud Timah Solder - Timah solder dengan perbandingan campuran 60/40 mempunyai titik lebur 183°C
- 188°C, dimana pada suhu 183°C timah solder memasuki fasa plastis (melting
solidus) dan kemudian mencair dengan sempurna pada suhu yang lebih tinggi
dari 188°C (temperature liquidus).
Sebaliknya, timah solder dengan perbandingan
campuran 63/37 mempunyai sifat eutectic, dimana perubahan wujud
timah solder tidak melalui fasa plastis. Oleh karena itu, penggunaan timah
solder eutectic dapat mengurangi terjadinya kerusakan
sambungan solder yang diakibatkan oleh pergerakan benda sewaktu disolder.
Sebagai tambahan, titik lebur timah solder eutectic berada
pada satu titik suhu, yaitu 182°C, dan tidak berupa rentangan suhu. Titik lebur
ini juga merupakan suhu terendah yang dapat dicapai oleh campuran murni timah
dan timbal.
5. Jenis - Jenis Flux - Flux, berdasarkan jenisnya, dapat digolongkan kedalam
dua kategori, yaitu rosin dan senyawa asam (acid). Rosin terbuat
dari getah pohon pinus atau konifer yang telah dibersihkan dan diolah. Flux senyawa
asam haruslah dicuci bersih setelah proses penyolderan. Jika tidak, sisa flux yang
tertinggal dan bersifat korosif akan merusak sambungan solder, kaki komponen
dan permukaan papan cetak. Flux jenis ini juga bersifat
menarik uap air dari udara sekitar (hygroscopic) dan jika dibiarkan akan
menyebabkan arus pendek pada rangkaian elektronika.
Rosin, disisi lain, hanya aktif bekerja saat dipanaskan dengan alat solder.
Setelah proses penyolderan selesai, flux rosin yang telah
dingin kembali menjadi tidak aktif, tidak konduktif dan tidak korosif, sehingga
dapat dibiarkan tinggal dipermukaan sambungan solder dan papan cetak tanpa
perlu dicuci (no-clean flux). Selain flux rosin alami
yang berasal dari getah pohon pinus, juga terdapat flux rosin buatan
(synthetic rosin) dengan karakteristik menyerupai flux rosin alami.
Flux juga dapat dikategorikan berdasarkan tingkat keaktifannya, yaitu
tidak aktif (inactive), aktif ringan (mildly active), aktif (active)
dan sangat aktif (highly active). Fluxtidak aktif hanya
mencegah terbentuknya lapisan oksidasi baru saat sedang disolder.
Sedangkan flux lainnya, selain mencegah, juga dapat
membersihkan lapisan oksidasi yang telah terbentuk. Flux yang
lebih aktif mampu membersihkan lapisan oksidasi yang lebih tebal dan noda-noda
lain. Akan tetapi karena bersifat lebih korosif, flux jenis
ini harus dibersihkan setelah proses penyolderan.
6. RoHS - Restriction
of Hazardous Substances Directive (RoHS) adalah kebijaksanaan pembatasan penggunaan unsur
berbahaya yang dikeluarkan oleh Uni Eropa dan mulai berlaku awal Juli 2006.
Timbal termasuk didalam daftar unsur berbahaya yang dibatasi pemakaiannya bagi
produk elektronika komersial yang dibuat dan dipasarkan di wilayah Uni Eropa.
Sebagai pengganti, telah dikembangkan timah
solder bebas timbal (lead-free). Komposisi yang populer digunakan saat
ini adalah campuran logam timah, perak dan tembaga dengan berbagai macam
perbandingan campuran. Perbandingan campuran eutectic untuk
jenis timah solder ini, menurut NIST, adalah 95,6/3,5/0,9 dengan
titik lebur 217°C. Perbandingan campuran lain yang lazim dan banyak tersedia
dipasaran adalah 96,5/3,0/0,5 dengan titik lebur 217°C - 220°C.
Sampai disini dulu yang dapat saya ulas kali ini,
yaitu tentang Tips Memilih jenis karakteristik Timah Solder yang baik dan tepat. Semoga apa yang ada
diartikel ini bermanfaat buat anda dan bermanfaat juga buat semua orang,
khususnya bagi anda yang hoby mengotak-atik elektronika, tentunya membutuhkan
timah yang baik dan tepat untuk pekerjaan otak-atik alat elektroniknya supaya
dalam pengerjaan jadi lancar tidak ada hambatan dengan masalah timah. Oke
pembaca setia saifulcomelektronik.com nantikan juga tips-tips berikutnya yang
lebih menarik lagi hanya di www.saifulcomelektronik.com
Comments2
Terimakasih pak Saiful atas tips nya.
ReplyDeletekalau untuk nyolder stainles pakai timah yg dijelaskan diatas bisa ngga ya ?
kebetulan saya lagi ada pekerjaan yg mengharuskan ada solderan pakai timah.
trimakasih
@Roel SUmber kalau stenlistil kayaknya gak mas, namun agar tidak penasaran coba aja di tes mas. :-)
ReplyDeleteTerima kasih telah menyempatkan diri telah berkunjung ke website saya yang sedernaha ini.
Ketentuan berkomentar disini, maupun berkomentar di Comments Plugin facebook:
1. Dilarang menautkan link aktif maupun mempastekan link mati
2. Dilarang berkomentar di luar topik (OOT),
3. Dilarang promosi, dan komentar-komentar yang tidak sopan yang anda tidak sukai juga
4. Komentar Kurang sopan, jadi komentar seperti itu tidak di tampilkan. pastinya akan di hapus
5. Terima Kasih Atas perhatiannya.
Provisions comments here, nor commented on Comments Plugin Facebook
1. It is forbidden to link active link and paste mem dead link
2. Prohibited commented off-topic (OOT),
3. The promotion is prohibited, and the comments were disrespectful that you do not like too
4. Comments Less politely, so comments like that are not in the show. certainly will be deleted
5. Thank you for your attention.