S P C E.com – Hallo para pembaca setia
saifulcomelektronik, Google Cloud Secyrity Scanner yaitu layanan keamanan
aplikasi Engine. Google meluncurkannya bulan oktober yang lalu, dan telah
tersedia untuk umum. Namun sebelumnya aplikasi versi beta yang di luncurkan
oleh google pada bulan februari lalu. Mathew O’Connor, yaitu Product Manager
Google menjelaskan tentang layanan ini, dapat mendeteksi permasalahan seperti
cross site scripting (XSS), Mixed Content, dan Flash injection atau
memberitahukan penggunaan perpustakaan javascript yang tidak aman.
Applikasi ini berbeda dengan layanan yang di
miliki Amazon dan juga Microsoft, Google terfocus untuk memilih pada penawaran platform
sebagai layanan atau PaaS. Yang saat ini merupakan platform google tersebut
tidak dilengkapi dengan dukungan untuk meng-infrastuktur google App Engine
sebagai layanan atau IaaS.
Platform Google yang satu ini disebut mampu
memberitahukan kelemahan software tiap kali versi terbaru diluncurkan. Platform
terbaru ini juga dapat disebut dengan untuk memudahkan pengembangan menguji
pemindaian kemanan aplikasi situs sebagai cara untuk mengurangi pengujian
keamanan secara manual. Keamanan pemindaian aplikasi situs tersedia disebut
tidak seluruhnya sesuai dengan pengembangan Google App Engine. Pengaturan
pemindaian tersebut sulit diatur, tidak akurat, boros waktu dan AppEngine ini
di tujukan untuk keamanan profosional, bukan pengembangan.
Meskipun tidak dikenakan biaya saat menggunakan
Google Security Scanner, pengguna akan dibebankan biaya untuk penggunaan platform
AppEngine. Kemudian selama pengujian, pengguna akan dikenakan biaya untuk
penggunaan bandwith, pangilan API dan layanan lain yang digunakan situs.
Kemudian Google akan menghentikan pemindaian
jika setelah mencapai 100 ribu permintaan pengujian, untuk memperkecil biaya
beban saat melakukan pengujian tesebut.
Baca Artikel Berikutnya
0 Comments