S P C E.com: Jakarta - Menteri Riset
Tehnologi serta Pendidikan Tinggi Mohammad Natsir menyampaikan bakal memanggil
mahasiswa serta Rektor Kampus Negeri Jakarta. Hal semacam ini berkenaan rektor
perguruan tinggi itu, Djaali, yang keluarkan surat drop out untuk Ketua Tubuh
Eksekutif Mahasiswa, Ronny Setiawan, karena dikira kerap mengkritik
kemampuannya.
Pengeluaran surat DO itu dikerjakan
menyusul keinginan surat audiensi atas persoalan yang berlangsung di UNJ.
" Jadi ini kami mau mendengar lebih dalam apakah tingkah laku si mahasiswa
itu dapat ditolerir atau tak, " kata Natsir di Istana Negara, Rabu, 6
Januari 2016.
Menurut Natsir, pemecatan atau
drop out adalah sanksi terberat yang di terima mahasiswa. Umumnya, kata dia,
sanksi itu diberikan jika sang mahasiswa bertindak kriminal. " Bila ada
penghujatan umumnya cuma di beri sanksi skorsing satu semester, " kata
Natsir.
Ketua Aliansi Mahasiswa UNJ
Menyatu, Ahmad Firdaus, menyampaikan peristiwa itu bermula waktu mahasiswa
Fakultas Matematika serta Pengetahuan Pengetahuan Alam berunjuk rasa di
universitas A UNJ pada Rabu, 23 Desember 2015. Menurutnya, awalannya mahasiswa
menampik perpindahan Gedung FMIPA dari universitas B ke universitas A lantaran
sarana penunjang akademik serta organisasi belum mencukupi.
Demonstrasi diikuti dengan
kritik pada Rektor UNJ berbentuk tulisan anonim. Satu diantaranya tulisan
anonim yang cukup keras mengkritik rektor itu. " Info itu mengedar
demikian cepat pada umum UNJ, " kata Ahmad, Jakarta, Rabu, 6 Januari 2016.
Kemudian, Ahmad menghimpun
mahasiswa dari semua fakultas pada 27 Desember 2015. Pertemuan itu mengulas
tujuh gosip, yaitu permasalahan parkir, UKT, KKN/KKL, FMIPA, beasiswa, BEM
Prodi, serta masalah pelecehan seksual oleh terduga dosen Fakultas Pengetahuan
Sosial.
" Pertemuan menyetujui butuh
diselenggarakan diskusi lebih dalam tentang beberapa masalah ini dengan
melibatkan beragam elemen mahasiswa, " tutur Ahmad.
Aliansi Tim Tindakan Se-UNJ
serta Underbow BEM lalu berencana mengadakan diskusi dengan tema 'UNJ GAWAT
DARURAT! ' pada Selasa, 29 Desember 2015 di pelataran universitas. Tetapi, saat
pagi harinya, semua ketua Instansi OPMAWA (BEMF serta BEMJ) di seluruhnya
fakultas mendadak diundang Dekanat. Diskusi lalu di gelar pada sore serta
diikuti 350 mahasiswa.
Rabu, 30 Desember 2015, lewat
penghubung BEM UNJ, Aliansi Mahasiswa UNJ Menyatu ajukan surat permintaan
audiensi pada Rektorat UNJ untuk meminta penjelasan serta klarifikasi atas
kebenaran gosip yang mengedar di kelompok mahasiswa. Tenggat saat yang didapatkan
yaitu sampai 5 Januari 2016.
Tetapi, pada Senin, 4 Januari
2016, Ketua BEM UNJ Ronny Setiawan mendadak memperoleh surat pemanggilan
orangtua. Surat ini meminta kesediaan orangtua Ronny untuk penuhi panggilan
Rektor UNJ pada Selasa, 5 Januari 2016, jam 09. 00 WIB.
Pada 5 Januari 2016, lewat
surat bernomor 01/SP/2016 Rektor UNJ lakukan Drop Out pada Ronny. Dia
dikeluarkan lantaran dituding lakukan tindak kejahatan berbasis Tehnologi serta
Penghasutan. Diluar itu, Ronny dinilai sudah mengemukakan surat pada Rektor UNJ
yang bernada ancaman.
Sumber : Tempo.co
Baca Artikel Berikutnya
Comments0
Ketentuan berkomentar disini, maupun berkomentar di Comments Plugin facebook:
1. Dilarang menautkan link aktif maupun mempastekan link mati
2. Dilarang berkomentar di luar topik (OOT),
3. Dilarang promosi, dan komentar-komentar yang tidak sopan yang anda tidak sukai juga
4. Komentar Kurang sopan, jadi komentar seperti itu tidak di tampilkan. pastinya akan di hapus
5. Terima Kasih Atas perhatiannya.
Provisions comments here, nor commented on Comments Plugin Facebook
1. It is forbidden to link active link and paste mem dead link
2. Prohibited commented off-topic (OOT),
3. The promotion is prohibited, and the comments were disrespectful that you do not like too
4. Comments Less politely, so comments like that are not in the show. certainly will be deleted
5. Thank you for your attention.