S P C E.com: Cerita memilukan mesti dihadapi anak wanita, Fitri
Aulia (14) dengan kata lain Pipit
Spiderkid rupanya pernah dipukuli sebelumnya tewas tersenggol kereta KRL
Commuter Line di Stasiun Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan
(Tangsel). Didapati di tempat tinggalnya, di Jalan Rusa V, RT 05/04, Sumarni
(49), ibunda Pipit dengan hati yang hancur menceritakan cerita memilukan
putrinya itu.
" Pipit waktu pagi-pagi
jam 07. 00 itu sempat digebukin orang di jalanan. Digebukinnya dikarenakan dia
iseng naikin mobil orang. Tetangga yang kasih tau saya pertama kalinya. Waktu saya
temuin dia telah tergeletak di dalam. Tubuhnya lebam semuanya, " kata
Sumarni sembari menangis.
Sumarni menuturkan, sampai
kini Pipit memanglah sering kali dikasari dengan cara fisik oleh sebagian orang
yang terasa terganggu dengan hadirnya Pipit. Sumarni juga lalu menggendong
Pipit pulang ke tempat tinggal. " Saya gendong pulang selalu saya tidurin
dirumah sampai jam 09. 00, " kata Sumarni.
Sumarni menyampaikan, Pipit
selalu mengeluhkan tubuh serta kepalanya sakit. " Agar dia seneng, saya
ajakin ke tempat main panjat tebing. Saya kasih dia main panjat tebing agar dia
tidak manjat Sutet. Kan lebih positif bila manjat tebing, " kata Sumarni. Rupanya,
keadaan Pipit makin kronis. Pipit berulang-kali muntah serta mengakui kepalanya
sakit sekali.
" Dia teriak-teriak ke
saya kepala dia sakit. Dia suruh saya panggil ojek buat bawa dia ke dokter,
" kata Sumarni. Dalam kondisi cemas, Sumarni juga berupaya mencarikan ojek
untuk anaknya. " Namun lantaran kelamaan, dia pada akhirnya ngambek, lalu
lari ke arah rel kereta dekat tempat tinggal, " kata Sumarni.
Di rel kereta tersebut
mendadak Pipit kembali dipukuli orang. Menurut Sumarni, orang yang memukuli
Pipit itu memanglah sering kali berlaku kasar dengan Pipit.
" Saya kejar Pipit hingga
rel kereta, saya saksikan dia ditendangin. Cocok lagi dipukulin, Pipit buka
pakaiannya. Bila ada yang jahat sama dia, memang dia senantiasa buka pakaian
buat pembelaan diri, " kata Sumarni.
Dengan badan babak belur,
Pipit lalu melarikan diri menyusuri rel menuju Stasiun Pondok Ranji.
" waktu saya saksikan di Stasiun Pondok
Ranji, Pipit telah jatuh di jalan. Nadinya telah tidak ada, " kata Sumarni
berurai air mata.
Baca Artikel Berikutnya
0 Comments