S P C E. com : Pasangan Juiceuf Sjarif Badudu - Eva Henriette Elma
Koroh dinilai sudah mengajarkan keteladanan yang indah untuk orang-orang
Indonesia berbentuk langkah mendidik anak-anak yang penuh kasih sayang serta
kedisplinan.
Sepenggal mutiara ini dirasa
oleh keluarga RH Uno (Henk) -Mien R Uno, sebagai ide dalam membesarkan
anak-anak mereka, Sandiaga Uno serta Indra Uno. Pasangan almarhum JS Badudu-Eva
Henriette, umum disapa Henk Uno dengan panggilan Broer Juice serta Zus Eva.
Mereka telah lama sama-sama mengetahui, mulai sejak tahun 1956 di Bandung.
Ini dikarenakan Henk Uno serta
Juice Badudu keduanya sama datang dari Gorontalo untuk merantau di Kota
Kembang, Bandung. Orangtua JS Badudu telah lama di kenal oleh Rais Monoarfa,
Jogugu Gorontalo (kepala distrik) yang juga kakek Henk Uno. Bahkan juga untuk
masalah kebersihan serta kerapian kenakan pakaian Rais Monoarfa, Olongia
(pemimpin) Gorontalo di saat pemerintahan kolonial Belanda ini, orangtua JS
Badudu yaitu kepercayaannya.
Narasi kedekatan orangtua JS
Badudu dengan Rais Monoarfa ini didapat Henk Uno dari orang tuanya, pasangan Abdul
Uno-Intan Ruaida Monoarfa. Keakraban ke-2 keluarga Gorontalo ini lalu berlanjut
di Bandung, waktu anak-anak mereka meniti pendidikan tinggi.
" Broer Juice yaitu orang
Gorontalo yang mengagumkan. Beliau banyak membantu mahasiswa Gorontalo yang
tengah belajar di Bandung, " papar Henk Uno, Minggu (13/3/2016).
" Broer Juice sediakan
tempat tinggalnya untuk jadi penginapan gratis, walau sebenarnya tempat
tinggalnya kecil yang melekat dirumah keluarga lain, " katanya.
Broer Juice yang senantiasa
khas dengan motor kumbangnya waktu di Kota Kembang yaitu lelaki cerdas yang
penuh kesantunan. Tegur sapa serta bercakap dalam bhs Gorontalo senantiasa
dikerjakan apabila Henk Uno berjumpa. Kesadaran JS Badudu untuk memuliakan bahasa
telah lama dirasa oleh Henk Uno.
" Masa lalu indah
berbarengan Broer Juice tahun 1956 tak akan terlupakan, waktu itu anak beliau,
dokter Cisca masihlah kecil, " ucap Henk Uno.
Hal-hal lain yang dirasa Henk
Uno pada pasangan Broer Juice serta Zus Eva yaitu kerukunan serta serasi dalam
membina rumah tangga. Walau sebenarnya pasangan ini beda suku serta beda agama.
" Pasangan ini tak
sebatas mempesona, tetapi sudah jadi ide untuk beberapa orang untuk berbuat
tambah baik dalam kehidupan ini, " papar Henk yang pernah menjelajah rimba
Nantu di umur 74 tahun ini.
Keteladanan ini dapat tampak
waktu JS Badudu jadi orang pertama sebagai guru besar dari Fakultas Sastra
Kampus Padjadjaran tahun 1985 dalam umur 59 tahun JS Badudu peroleh gelar
doktor dari Fakultas Sastra Kampus Indonesia tahun 1975 dengan disertasi yang
berjudul " Morfologi Kata Kerja bahasa Gorontalo ".
Gelar paling tinggi di bagian
akademik ini tak didapat dengan serta-merta. Kecintaan pada bahasa sepanjang
beberapa puluh tahun yang mengantarkannya ke tahap terhormat ini. JS Badudu yang lahir di Gorontalo pada 19
Maret 1926 ini pernah terdaftar sebagai guru sekolah basic sepanjang 8 tahun
guru SMP 4 tahun, guru SMA 10 tahun. serta sepanjang 42 tahun jadi pengajar di
Kampus Padjadjaran serta UPI Bandung.
Dedikasi yang tinggi pada
profesi ini yaitu hasil didikan orang tuanya mulai sejak di tanah kelahirannya,
Gorontalo. Keadaan ini dapat yang mengantar beberapa orang Gorontalo ke tahap
kesuksesan di pulau Jawa, seperti BJ Habibie (presiden), Thaib Gobel
(entrepreneur), Bakri Arbie (pakar nuklir), Henk Uno (perminyakan), Aloei Saboe
(dokter), JA Katili (geolog).
JS Badudu sudah berpulang pada
Sabtu 12 Maret, waktu sepekan lagi genap ulang tahunnya ke-89. Dia menyusul
istrinya Eva Henriette Alma Koroh yang lebih dahulu wafat pada 16 Januari 2016
daalm umur 85 tahun. Mereka sudah membina keluarga sepanjang 62 tahun dengan
dikarunia 9 anak, 9 menantu, 23 cucu serta 2 cicit.
" Pergilah dengan tenang ke-2 insan Allah
SWT yang kami kagumi, mudah-mudahan memperoleh tempat yang paling baik di sisi
Sang Pencipta Alam, " doa Henk Uno.
Baca Artikel Berikutnya
0 Comments