Kisah Hidup Petinju Dunia Muhammad Ali Masuk Islam Karena Diusir Penjual Burger

S P C E.com : Tangis serta lantunan doa tak henti-hentinya dipanjatkan oleh keluarga serta beberapa ribu pelayat yang ada selama prosesi penghormatan terakhir mendekati pemakaman legenda tinju dunia, Muhammad Ali di Freedom Hall Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, Kamis, 9 Juni 2016 atau Jumat (10/6/2016) WIB. Walaupun prosesi ditangani lewat dengan cara Islam, namun pihak keluarga Ali telah bikin prosesi pemakaman dengan kultur barat supaya siapapun dapat ada dan berikan penghormatan terakhir pada Muhammad Ali. 

Sebelumnya wafat, tepatnya 10 tahun waktu lalu Muhammad Ali telah terlibat perbincangan masalah bagaimana prosesi pemakamannya di gelar 10 tahun lalu Ali pernah memohon kalau nanti bila ia wafat, ia menginginkan pemakamannya dilakukan disebuah tempat yang mudah dijangkau oleh kebanyakan orang, ia menginginkan tidak cuma selebritas serta tamu VIP yang datang, ia mengharapkan beberapa fansnya dapat juga memandangnya untuk yang paling terakhir kali. 

" Dia menginginkan upacara pemakamannya merefleksikan hidupnya serta bagaimana dia melakukan hidup. Dia menginginkan kebanyakan orang bisa datang, " tutur juru bicara keluarga Muhammad Ali, Bob Gunnel, seperti diambil dari Mirror. co. uk, Jumat (10/6/2016). Hembuskan nafas paling akhir di satu rumah sakit di daerah Phoenix, Arizona, Amerika Serikat pada 3 Juni 2016, peraih World Heavyweight Champion tiga kesempatan ini memanglah jadi sosok yang begitu istimewa untuk beberapa penggemarnya, tidak heran bila upacara pemakamannya di hadiri oleh kian lebih 14000 pelayat.

Ya, berikut bukti kebesaran seseorang Muhammad Ali, petinju legendaris dunia yang dahulu pernah diusir oleh penjual burger karena dia berkulit hitam. Terlahir dengan nama Cassius Marcellus Clay, kehidupan Ali kecil memanglah tidak jauh dari diskriminasi. Tidak cuma masalah kulit, Ali yang mengambil keputusan untuk memeluk agama Islam mulai sejak tahun 1964 itupun juga alami diskriminasi agama. " Pemimpin Amerika Serikat harus menjernihkan pandangan salah orang-orang atas Islam, yang dapat mengaburkan nilai-nilai sejati agama indah ini, " jelas Ali. 

Kecemasan Ali mengenai pandangan beberapa orang pada Islam juga jadi tambah saat Donald Trump menginginkan melarang orang beragama Islam masuk ke Amerika Serikat bila dirinya dipilih jadi presiden kelak. " Sebab tiap-tiap muslim tentunya tahu kalau tak bisa kita memaksakan Islam pada manusia lain. Telah jelas apabila jihadis itu mengaplikasikan tafsir yang salah atas Islam, " catat Ali. " Ajaran Islam yaitu kesetaraan untuk semua manusia, " terang Ali memberikan.