Teknologi Navigasi " SmartPath " Buat Bandara Lebih Aman serta lebih Irit biaya

Tehnologi Navigasi " SmartPath " Buat Bandara Lebih Aman serta lebih Irit biaya

S P C E.com : Honeywell, pabrikan serta penyedia system penerbangan, tawarkan jalan keluar infrastruktur penerbangan paling barunya yang diklaim lebih mutakhir, presisi, serta irit cost dibanding dengan system yang digunakan bandara-bandara di Indonesia sekarang ini. 

" Kami telah bicara dengan Airnav untuk sediakan jalan keluar GBAS kami supaya dapat digunakan di bandara-bandara besar di Indonesia, " kata Paul Neff, Business Development Director Honeywell Asia Pacific

GBAS (ground-based augmented sistem) yaitu jalan keluar serta infrastruktur dari Honeywell yang di dalamnya termasuk juga SmartPath, system pemandu pendaratan pesawat yang lebih mutakhir dari system ILS (instrument landing systems) yang banyak digunakan sekarang ini. 

Menurut Paul, GBAS bakal pas diimplementasikan di bandara-bandara di Indonesia yang repot, seperti Soekarno-Hatta di Jakarta. Alih-alih memakai frekwensi radio seperti ILS, GBAS memakai tips satelit GPS untuk mengarahkan pesawat mendarat. Jalan keluar ini dapat diklaim oleh Paul jadi jalan keluar yang lebih murah, baik dalam soal investasi ataupun pemeliharaan bila dibanding dengan system ILS. 

" Bandara cuma perlu satu infrastruktur untuk instrumen pendaratannya, mereka tidak butuh menempatkan ILS di semasing ujung runway, cost perawatannya juga murah " tambah Paul. 

Irit serta selamat 

Waktu di tanya berapakah investasi yang diperlukan untuk menempatkan GBAS SmartPath dari Honeywell, Paul menampik untuk menyebutkan angkanya. Ia menyampaikan kalau cost pemasangan dapat tidak sama antar airport, lantaran banyak aspek, seperti tempat serta keperluan. 

Tetapi Paul menyampaikan, system SmartPath dapat menghemat cost perawatan sampai 400. 000 dollar AS bila dibanding dengan cost perawatan satu system ILS di bandara. Paul mencontohkan bandara Kingsford Smith di Sydney, Australia sebagai bandara pertama dalam mengambil GBAS. Enam system ILS yang terlebih dulu digunakan dapat digantikan dengan satu system GBAS. Satu system GBAS itu dikatakannya dapat melayani 48 pesawat yang tengah lakukan approach. 

Disamping itu, Humas Airnav Muji Soebagyo menyampaikan tehnologi GBAS memanglah bakal begitu menolong pekerjaan petugas pengendali hawa (ATC), tetapi dianya belum dapat mengkonfirmasi bandara mana saja di Indonesia yang bakal memakai jalan keluar itu. Menurutnya, GBAS mempunyai tingkat akurasi yang lebih tinggi di banding ILS, hingga mempunyai jaminan keselamatan yang lebih tinggi juga. 

" Kita memang jika tehnologi terbaru ingin ambil, lantaran pesawatnya juga makin mutakhir, hanya bila mereka (Honeywell) menawari kami belum tahu, kelak saya tanyakan ke sisi lain " kata Muji, Rabu (2/3/2016).
Baca Artikel Berikutnya

0 Comments

Post a Comment